Rabu, 10 Juni 2009

MALINGSIA MULAI KETAKUTAN

Jika Terbukti, Panglima Laut Malaysia Siap Minta Maaf

Kamis, 11 Juni 2009 - 09:18 wib

JAKARTA - Panglima Laut Tentara Diraja Malaysia, Laksamana Abdul Aziz Jafar menyatakan siap meminta maaf kepada Indonesia terkait masalah Ambalat, antara Indonesia dan Malaysia.

Namun, permohonan maaf ini akan disampaikan Laksamana Abdul jika terbukti telah terjadi tindakan yang merugikan Indonesia oleh tentara Malaysia.

"Panglima Laut Tentara Diraja Malaysia, Laksamana Abdul Aziz Jafar menyatakan permohonan maaf terhadap Indonesia, jika benar telah terjadi pencerobohan terhadap Indonesia di Ambalat," kata Wakil Komisi I DPR Yusron Ihza Mahendra kepada okezone, Kamis (11/6/2009).

Seperti diketahui, Yusron serta anggota Komisi I lainnya telah bertemu dengan Malaysia untuk menyatakan sikap tegas DPR mengenai kepemilikan Ambalat. Yusron menuturkan, kedatangannya beserta rombongan disambut baik oleh pihak Malaysia.

Dalam pertemuan itu, didapati dua hal pokok. Pertama, Deplu Malaysia akan mempercepat penyelesaian konflik Ambalat. Kedua, tentara laut Malaysia berjanji akan menjauhkan diri dari kapal laut TNI Angkatan Laut untuk menghindari class fisik. (lsi)
http://news.okezone.com/read/2009/06/11/1/228135/1/jika-terbukti-panglima-laut-malaysia-siap-minta-maaf

Deplu Malaysia Janji Selesaikan Konflik Ambalat

Kamis, 11 Juni 2009 - 08:04 wib

JAKARTA - Pertemuan Komisi I DPR dengan pihak Malaysia terkait konflik Indonesia-Malaysia mengenai blok Ambalat, menghasilkan dua poin penting.

Hal tersebut dikatakan Wakil Ketua Komisi I DPR Yusron Ihza Mahendra kepada okezone, Kamis (11/6/2009).

"Dua hal pokok yang dicapai, pertama Deplu Malaysia mengatakan akan mempercepat penyelesaian konflik Ambalat," ungkapnya.

Kemudian poin kedua, lanjut Yusron, tentara laut Malaysia berjanji akan menjauhkan diri dari kapal laut TNI Angkatan Laut. "Hal ini untuk menghindari class fisik antara keduanya," ujar Yusron.

Saat ditanya mengenai bentuk penyelesaian yang dijanjikan Malaysia, Yusron mengatakan hal ini bukan wewenangnya melainkan wewenang Departemen Luar Negeri.

"Itu wewenang Deplu Malaysia dan Deplu Indonesia. Nanti kami hanya menyampaikan pada Deplu kita dan akan ada penyelesaian dari mereka," tuturnya.

Seperti diketahui, perwakilan dari Komisi I DPR telah bertemu dengan pihak Malaysia kemarin. Sebagai ketua rombongan dari Komisi I Yusron menyatakan dengan tegas kedatangannya bukan untuk berunding tapi menyatakan sikap politik DPR bahwa kawasan laut Ambalat adalah milik Indonesia. (lsi)
http://news.okezone.com/read/2009/06/11/1/228121/1/deplu-malaysia-janji-selesaikan-konflik-ambalat

Kedubes Malaysia Terima Lima Wakil Demonstran ( krn klo tdk mau menerima mau diusir dari NKRI )

Rabu, 10 Juni 2009 - 17:11 wib
AKARTA - Setelah lama berorasi, akhirnya pihak Kedubes Malaysia bersedia berunding dengan perwakilan para demonstran. Sebanyak lima orang dipersilahkan masuk ke kantor Kedubes Malaysia di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta.Lima wakil demonstran yang diutus masuk ke Kedubes Malaysia adalah Ketua Umum Laskar Merah Putih Eddy Hartawan, Ketua Tim Advokasi Laskar Merah Putih Guntur Limbong, Panglima Laskar Merah Putih Josh, Ketua Laskar Mahasiswa Merah Putih Heri serta Yanci.Mereka masuk sebentar ke dalam Kedubes Malaysia, tapi tidak berselang lama para wakil demonstran itu keluar lagi. Dalam pernyataannya kepada wartawan, Eddy Hartawan menegaskan tidak ada perundingan dengan pihak Malaysia. "Ambalat harga mati," tegasnya di Jakarta, Rabu (10/6/2009).Rupanya Eddy tersinggung dengan jawaban perwakilan Kedubes Malaysia yang menyatakan pihaknya tengah berunding dengan Pemerintah Indonesia mengenai sengketa Perairan Ambalat di Nunukan, Kalimantan Timur."Tidak ada perundingan untuk masalah Ambalat, karena Ambalat harga mati. Jika Anda melakukan perundingan maka Anda sudah tidak menghormati Bangsa Indonesia, karena itu saya juga tidak akan menghormati Anda sebagai Bangsa Malaysia, meski kita satu rumpun," ujar Eddy mengulang pernyataannya kepada wakil Kedubes Malaysia.Tidak berselang lama kemudian, para demonstran membubarkan diri dengan tertib. Mereka bahkan berpamitan kepada para petugas keamanan yang berjaga sejak awal dilakukannya aksi
http://news.okezone.com/read/2009/06/10/1/228014/1/kedubes-malaysia-terima-lima-wakil-demonstran

Soal Ambalat, Panglima Malaysia Akui Salah ( ketakuan sampai kencing di celana )

Rabu, 10 Juni 2009 - 14:52 wib

JAKARTA - Panglima Angkatan Tentara Malaysia (ATM) Jenderal Abdul Aziz mengakui pihaknya salah dalam kasus pelanggaran batas di wilayah Ambalat. Namun pelanggaran tersebut dilakukan secara tidak sengaja.

Demikian dikatakan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono usai menerima kunjungan kehormatan Panglima ATM yang didampingi oleh Panglima TNI Joko Santoso di kantor Dephan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (10/6/2009).

Menurut Panglima ATM seperti disampaikan Menhan, ketidaksengajaan angkatan laut Malaysia dikarenakan ketidaktahuan mereka telah melewati batas wilayah Indonesia. Kapal-kapal yang melakukan pelanggaran tersebut, merupakan kapal patroli maritim Malaysia yang biasa berpatroli setiap harinya.

Dalam batas wilayah, terdapat dua batas. Pertama bernama batas laut kedaulatan, dan kedua batas daulat. Di batas daulat inilah yang sering dilanggar oleh kapal patroli Malaysia.

Saat ini, kata Menhan hubungan Indonesia-Malaysia sudah bisa terkendali. Rencananya kedua negara akan melanjutkan perundingan Blok Ambalat pada Juli mendatang di Indonesia.

Menurut Menhan, adanya pelanggaran ini disebabkan kedua negara memegang peta berbeda. Malaysia menggunakan peta tahun 1979, sementara Indonesia menggunakan peta tahun 1970.

Masing-masing batas wilayah berbeda dan menimbulkan kesalahpahaman. Namun pada intinya Malaysia tetap mengakui Ambalat sebagai bagian dari NKRI.(hri)(Sukmo Wibowo/Trijaya/mbs)

http://news.okezone.com/read/2009/06/10/1/227945/1/soal-ambalat-panglima-malaysia-akui-salah

Tidak ada komentar: